Ini Aku, dan Selalu jadi aku
setelah sekian lama gw ga menulis, akhirnya menulis lagi, di atas sebuah macbook ini akhirnya gw bisa nuangin semua uneg2 gw diatas sebuah tulisan yang mungin agak terkesan segmented. malam ini gw males untuk menulis dengan aturan baku tentang bahasa serapan dan tanda baca, jadi mohon maaf kalo agak sulit dibaca.
gw pengen mengkritisi para opportunis yang selalu beranggapan bahwa cara penyampaian secara frontal itu tak baik, ini nih tololnya, coba kalo seorang lebih kritis dalam merubah sebuah teritorial dan sebuah anomali dunia ini dengan sok kelembutan, yasudah lihat saja hasilnya negara ini , dirongrong oleh para koruptor yang tenang dengan kesalahan mereka. ga ada sebuah perubahan besar tanpa sebuah pengorbanan, bahkan darah, jadi jangan dibuat semudah kau melirik perempuan. jadi tolong sekali lagi jangan jadikan sebuah euforia rasa damai dengan ketaklukan dirimu pada sebuah perubahan yang progressnya cepat, yasudah, gw lagi males nulis, kali ini segini dulu..
gw pengen mengkritisi para opportunis yang selalu beranggapan bahwa cara penyampaian secara frontal itu tak baik, ini nih tololnya, coba kalo seorang lebih kritis dalam merubah sebuah teritorial dan sebuah anomali dunia ini dengan sok kelembutan, yasudah lihat saja hasilnya negara ini , dirongrong oleh para koruptor yang tenang dengan kesalahan mereka. ga ada sebuah perubahan besar tanpa sebuah pengorbanan, bahkan darah, jadi jangan dibuat semudah kau melirik perempuan. jadi tolong sekali lagi jangan jadikan sebuah euforia rasa damai dengan ketaklukan dirimu pada sebuah perubahan yang progressnya cepat, yasudah, gw lagi males nulis, kali ini segini dulu..
Comments
Post a Comment