Bertahta dibawah langit

Bertahta Dibawah Langit

Malam ini gw ngerasa sebuah beban seperti terambil dari seharusnya, memang terlihat monolog tapi ini adalah kenyataan ketika sebuah paradigma yang gw bangun sendiri mulai terlihat membosankan, gw hanya mau mencoba membangun sebuah kenyataan bahwa hidup ini tidak lebih dari sebuah tahta dibawah langit, dengan kata lain semua ada batasan, tak ada manusia yang hidup diatas langit tertinggi.

Andai kita camkan sebuah pernyataan konyol barusan, gw datang dengan sebuah penderitaan atau ketidakberuntungan, dengan keyakinan semua dapat terbangun.Kita adalah manusia dengan relativitas, dengan segala kekurangan dan interpretasi egois satu sama lain.

Saat ini yang ada di otak gw bagaimana menyusun sebuah materi kehidupan jadi butir-butir pertanyaan, gw rekap semua menjadi satu kesatuan, gw telaah dengan perbandingan seperti layaknya pembuatan skripsi di mahasiswa tingkat lanjut.

Gw percaya kesan stereotype yang terbangun akan menjadikan semua terstruktur, tapi ini adalah hidup dengan segala kekuasaan dan kehebatannya.

ini adalah jawaban tentang bagaimana kita menghadapi masa depan, tidak perlu memikirkan masa lalu, itu sudah berlalu, tidak usah memikirkan masa depan, itu belum datang, dan mari kita tersenyum bahkan dengan kepalsuan bahwa kita menikmati sebuah proses adidaya mahluk hidup terhadap dunianya sendir.

Kita harus sama-sama tahu bahwa dibelakang semua ini ada prioritas separatis.


Mari merenungkan sebuah kata-kata gw barusan.
 

Comments

Popular Posts