Inilah Tragedi Waktu
aaaah, sudah lama gw ga pernah nulis lagi isi blog ini yang tampaknya mulai usang tanpa design yang baik juga tentunya. mungkin saat ini adalah awal dari sebuah tulisan tentang Tragedi Waktu kenapa? mari kita pikirkan bersama, setiap manusia selalu berfikir sesuatu yang menjadi kebiasaan dalam waktu lama selalu menjadi yang terbaik, terdepan dan pertama. Apakah mereka pernah berfikir sedikit saja bahwasanya sebuah perjuangan singkat dengan pengorbanan yang lebih besar mampu menyaingi sang waktu yang terkesan berdiri congkak dan angkuh? Waktu bukan alasan dalam menilai, waktu bukan alasan dalam sebuah retorika tak pasti yang tak berbukti, waktu yang panjang akan kalah dalam seberapa berharganya sebuah usaha walaupun singkat, sebuah pengorbanan dengan bahkan menciptakan neraka dalam sebuah paravisi yang absurd.
Gw tidak bisa memahami bahkan saat banyak orang dan orang terdekat gw berkata, waktu adalah absolut, waktu adalah superior, waktu yang membuat sepaham. Tapi saat ini gw dengan tegas berkata HELL NO !, waktu bukan absolut, waktu adalah sebuah perumpamaan dan sebagai bahan telaah, bukan sebagai juri yang bisa memutuskan BENAR ataupun SALAH, BERARTI atau TIDAK BERARTI.
Sebuah pembicaraan panjang malam ini membuat sebuah pemahaman mendasar dalam gw merengkuh dan memahami, apa hanya gw yang bodoh disini? apa hanya gw yang menganggap waktu bukan apa2 walaupun keperkasaan-nya dapat membuat daging menua, tulang keropos bahkan membuat mata dan jantung ini terpejam untuk selamanya. Tapi waktu tak dapat merubah sebuah tematik sempurna yang dirancang dengan ketulusan dan sebuah pemahaman.
Biarkan sang waktu menggerogotimu dan biarkan ia melampiaskan kemarahan-nya pada substansi visual. Dan mari lihatlah, aku berdiri melawan sang waktu, mengganti semua doktrin dengan sebuah antitesis yang aku susun untuk melawan sebuah paradigma yang sangat bertentangan dengan pola pikir ini. Sebuah teori deduktif yang menyeruak menjadi sebuah susunan kata, yang bahkan saat ini andai engkau membacannya engkau akan dirasuki jutaan imaji tak paham.
Biarkan aku bercerita tentang sebuah tempat dan kisah, biarkan aku berkeluh kesah atau marah, karena aku tau itu salah satu caraku melawan sang waktu yang tak tergantikan, biarkan aku melolong seperti anjing kelaparan, dan biarkan aku bergulat dengan denyut nadi yang mungkin sama sekali tak kau pahami.
Aku adalah mahluk absurd dan aku yang mengalahkan sang waktu, kecuali sang waktu memaksaku untuk menerima tusukan jelas dari sang malaikat maut.
Semoga kepahaman adalah pencerahan dalam setiap jiwa yang buta
Jakarta
7 Juni 2014
Gw tidak bisa memahami bahkan saat banyak orang dan orang terdekat gw berkata, waktu adalah absolut, waktu adalah superior, waktu yang membuat sepaham. Tapi saat ini gw dengan tegas berkata HELL NO !, waktu bukan absolut, waktu adalah sebuah perumpamaan dan sebagai bahan telaah, bukan sebagai juri yang bisa memutuskan BENAR ataupun SALAH, BERARTI atau TIDAK BERARTI.
Sebuah pembicaraan panjang malam ini membuat sebuah pemahaman mendasar dalam gw merengkuh dan memahami, apa hanya gw yang bodoh disini? apa hanya gw yang menganggap waktu bukan apa2 walaupun keperkasaan-nya dapat membuat daging menua, tulang keropos bahkan membuat mata dan jantung ini terpejam untuk selamanya. Tapi waktu tak dapat merubah sebuah tematik sempurna yang dirancang dengan ketulusan dan sebuah pemahaman.
Biarkan sang waktu menggerogotimu dan biarkan ia melampiaskan kemarahan-nya pada substansi visual. Dan mari lihatlah, aku berdiri melawan sang waktu, mengganti semua doktrin dengan sebuah antitesis yang aku susun untuk melawan sebuah paradigma yang sangat bertentangan dengan pola pikir ini. Sebuah teori deduktif yang menyeruak menjadi sebuah susunan kata, yang bahkan saat ini andai engkau membacannya engkau akan dirasuki jutaan imaji tak paham.
Biarkan aku bercerita tentang sebuah tempat dan kisah, biarkan aku berkeluh kesah atau marah, karena aku tau itu salah satu caraku melawan sang waktu yang tak tergantikan, biarkan aku melolong seperti anjing kelaparan, dan biarkan aku bergulat dengan denyut nadi yang mungkin sama sekali tak kau pahami.
Aku adalah mahluk absurd dan aku yang mengalahkan sang waktu, kecuali sang waktu memaksaku untuk menerima tusukan jelas dari sang malaikat maut.
Semoga kepahaman adalah pencerahan dalam setiap jiwa yang buta
Jakarta
7 Juni 2014
Comments
Post a Comment